ASPEK LINGKUNGAN EKONOMI
Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi di Negara tempat organisasi internasional beroperasi. Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis karena dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis tersebut.
Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja tinggi, dan kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan juga tinggi. Oleh karena orang memiliki penghasilan yang relative baik dalam kondisi ini, mereka membeli sejumlah besar produk. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini memperoleh manfaat dari besarnya permintaan. Perusahaan mempekerjakan banyak karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang mencukupi guna memenuhi permintaan. Perusahaan juga dapat membayarkan upah yang tinggi kepada karyawan.
Ketika perekonomian lemah, perusahaan cenderung memberhentikan sebagian karyawannya dan tidak mampu membayarkan upah yang tinggi. Karena orang memiliki penghasilan yang relative rendah dalam kondisi ini, maka mereka membeli produk dengan jumlah yang sedikit. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini sangat terpukul karena perusahaan tidak dapat menjual seluruh produk yang dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan mungkin perlu memberhentikan sebagian karyawan. Dalam kondisi ini, beberapa perusahaan mengalami kegagalan, dan seluruh karyawannya kehilangan pekerjaan sehingga membuat tingkat penggangguran meningkat.
TINJAUAN EKONOMI DUNIA
Ekonomi Dunia terjadi perubahan yang sangat besar sejak Perang Dunia II. Perubahan paling besar dan mendasar adalah munculnya pasar global dan integrasi ekonomi dunia meningkat secara signifikan misalnya Uni Eropa dan NAFTA.Realitas perubahan ekonomi dunia yaitu Penggerak ekonomi dunia ialah perpindahan modal bukan lagi perdagangan, Produktivitas telah terlepas hubungannya dengan tingkat pekerja, Ekonomi dunia mendominasi keadaan dan berakhirnya perang dingin kaptalisme dan sosialisme.
SISTEM EKONOMI
Ada 3 sistem ekonomi di dunia yaitu Kapitalisme, Sosialisme dan Campuran. Klasifikasi ini berdasar pada alokasi sumber daya dalam sistem yaitu alokasi pasar, alokasi berdasarkan perintah, dan alokasi campuran .
1. Alokasi Pasar
Sistem yang mengandalkan konsumen yang mengalokasikan sumber daya. Konsumen yang memutuskan apa yang akan diproduksi oleh siapa. Sistem pasar adalah suatu demokrasi ekonomi. Masyarakat mempunyai hak suara dengan uang mereka untuk barang yang sesuai pilihan mereka. Keunggulan dalam sistem ini adalah dalam menyerahkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan.
2. Alokasi berdasarkan perintah
Dalam sistem ini pemerintah berkuasa untuk menentukan produk mana yang yang harus dibuat oleh pemasar dan bagaimana cara membuatnya. Konsumen bebas untuk memilih apa saja yang dibutuhkan tetapi keputusan apa yang akan diproduksi ditentukan oleh perencanaan pemerintah.
3. Alokasi Campuran
Dalam sistem ini merupakan campuran dari dua sistem/alokasi yang dijelaskan diatas.
PERKEMBANGAN PASAR
Pengertian pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain:
1. Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan
2. Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi konsumen global.
3. Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk
4. Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia
Pelaku bisnis skala internasional yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global:
· Lingkungan pemasaran global
· Segmentasi pasar global
· Pemasaran dengan sasaran global
· Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
· Bauran pemasaran global
· Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global
Jika sudah memahami pengertian pasar global dengan baik, tentunya kita bisa menyimpulkan bahwa pasar global adalah peluang bisnis yang sangat besar dan menantang. Ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk ikut serta dalam pasar global, maka terbukalah kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak keuntungan. Beberapa kesempatan tersebut antara lain:
· Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah buruhnya lebih murah
· Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa tempat di seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi produknya
· Perusahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan memperkenalkan produknya di negara lain yang potensial
POLA KONSUMSI
Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam pembangunan harus dilandasi dengan pendekatan pendayagunaan sumberdaya alam dengan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat secara berkelanjutan. Pola konsumsi sumberdaya alam seharusnya memberi kesempatan dan peran-serta masyarakat serta memberdayakan masyarakat untuk dapat mengelola sumberdaya alam secara optimal dan lestari . Masih sangat terbatas kebijakan yang secara eksplisit mendorong pada pola produksi dan konsumsi yang optimal dan berkelanjutan.
Dalam sebagian kehidupan masyarakat dan budaya perkotaan telah berkembang gaya hidup konsumtif, karena sebagian besar mereka tidak lagi mengkonsumsi berdasarkan nilai guna, nilai pakai, tetapi sesuatu yang hanya merupakan “simbol” di mana image atau citra menjadi sangat penting. Hal ini seiring dengan semakin pesatnya kemajuan dunia informasi dan komunikasi. Permasalahan Lingkungan seperti pencemaran, degradasi lahan kritis, dan kelangkaan sumberdaya alam akan cenderung berkembang sebagai dampak dari pola produksi / industri dan konsumsi yang berlebihan.
Konsumsi energi meningkat sekitar 8% per tahun. Konsumen terbesar adalah sektor industri (4.9%). Transportasi membutuhkah 32% dan selebihnya adalah untuk kebutuhan rumah tangga. Berubahnya struktur ekonomi dari pertanian ke industri dan meningkainya aktivitas ekonomi di berbagai sektor kehidupan, mempengaruhi Iaju peningkatan konsumsi energi yang secara langsung juga akan meningkatkan emisinya. Untuk mencegah dan mengatasi dampak emisi ini pola konsumsi dan produksi sumberdaya energi perlu segera ditangani secara tepat dan cermat. Pola konsumsi tiap orang berbeda-beda. Orang yang berpendapatan tinggi berbeda pola konsumsinya dengan orang yang berpendapatan menengah, berbeda pula dengan orang yang berpendapatan rendah. Pola konsumsi direktur berbeda dengan konsumsi karyawan. Pola konsumsi guru berbeda dengan pola konsumsi petani.
Perbedaan pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1. Tingkat pendidikan/pengetahuan.
2. Kondisi tempat tinggal iklim.
3. Jenis pekerjaan.
4. Tingkat peradaban bangsa
5. Kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat
6. Tinggi rendahnya harga barang dan jasa
7. Selera yang sedang berkembang di masyarakat.
Pola konsumsi orang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok, baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.
NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Neraca Pembayaran (Balance of Payment)
Neraca Pembayaran adalah catatan (dokumen) sistematis yang mengikhtisarkan seluruh transaksi ekonomi antara penduduk (resident) suatu negara, dengan penduduk negana lain selama masa tertentu (1 tahun). Dan untuk menyusun neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara transaksi debit dengan transaksi kredit.
· Transaksi Debit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
· Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.
Komponen Neraca Pembayaran
Berdasarkan Neraca pembayaran di atas, diketahui bahwa neraca tersebut dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Transaksi dagang (Trade account)
2. Transaksi Pendapatan modal (income on investment)
3. Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral Transaction)
4. Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)
5. Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long term Loan)
6. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short term capital)
7. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary acomodating)
POLA PERDAGANGAN
Perdagangan meliputi perdagangan barang atau jasa. Dalam dunia international, perdagangan barang atau jasa harus mematuhi kebijakan-kebijakan tertentu. Setiap Negara mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian dalam perdagangan international. Perdagangan international memungkinkan masuknya barang-barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.
Jika barang dan jasa dari luar negeri lebih diminati dari dalam negeri, maka hal tersebut akan berdampak buruk untuk perekonomian dalam negeri. Maka dari itu pentingnya kebijakan perdagangan international dalam suatu Negara.
Macam- macam kebijakan perdagangan international yang biasa dilakukan pemerintah:
1. Tarif atau bea masuk
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor.
2. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor).
3. Pembatasan Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor.
4. Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement = ERA).
5. Persyaratan Kandungan Lokal.
Persyaratan kandungan local (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an.
6. Subsidi Kredit Ekspor.
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli.
7. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor.
Dampak globalisasi terhadap perdagangan international
Dampak Positif :
Produksi global dapat ditingkatkan
1. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
2. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
3. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
4. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Dampak Negatif :
1. Karena perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang menjadi lebih bebas, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sektor industri.
2. Dapat memperburuk neraca pembayaran.
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil.
4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
ASPEK DASAR BUDAYA
Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang lainnya.”
PENDEKATAN ANALITIS FAKTOR-FAKTOR BUDAYA
Ada beberapa pedoman yang akan meningkatkan kemampuan untuk belajar tentang budaya lain:
1. Awal dari kebijakan adalah menerima bahwa kita tidak akan pernah benar-benar memahami diri kita sendiri atau orang lain.
2. Sistem persepsi kita amat terbatas. Artinya sistem pengendali saraf kita hanya bekerja jika ada sinyal masukan yang berbeda dari apa yang kita harapkan.
3. Kita menghabiskan sebagian besar energi untuk mengelola masukan persepsi.
4. Ketika kita tidak memahami keyakinan dan nilai-nilai sistem budaya tertentu dan masyarakat, hal-hal yang kita amati dan pengalaman mungkin tampak "aneh."
5. Jika kita ingin menjadi efektif dalam budaya asing, kita harus berusaha untuk memahami bahwa keyakinan budaya itu, motif, dan nilai-nilai. Ini membutuhkan sikap terbuka yang memungkinkan kita untuk mengatasi keterbatasan persepsi berdasarkan budaya kita sendiri.
Hierarki Kebutuhan Maslow
Untuk membantu budaya yang universal, suatu teori yang amat berguna mengenai motivasi manusia dikembangkan oleh almarhum A.H. Maslow. Maslow membuat hipotesis bahwa keinginan manusia dapat disususun menjadi hirarki lima kebutuhan. Karena kebutuhan individu untuk setiap tingkat telah terpenuhi, ia akan melanjutkan ke kebutuhan yang lebih tinggi. Jikalau kebutuhan fisiologis, keamanan, dan sosial telah terpuaskan, kedua tingkat kebutuhan kebutuhan yang lebih tinggi menjadi dominan. Pertama adalah kebutuhan akan penghargaan. Ini adalah keinginan untuk menghargai diri sendiri, dan penghormatan dari orang lain dan merupakan dorongan yang kuat untuk menciptakan permintaan akan barang guna meningkatkan status.
Tipologi Budaya Hofstede
Ahli antropologi Organisasi Geert Hofstede berpendapat bahwa budaya bangsa yang berbeda-beda dapat dibandingkan dalam empat dimensi, yaitu :
1. Jarak kekuatan ( power distance ) adalah sejauh mana anggota kurang kuat dari masyarakat yang menerima-bahkan diharapkan-bahwa kekuatan didistribusikan secara tidak merata.
2. Refleksi dari tingkatan di mana individu dalam masyarakat diintegrasikan ke dalam kelompok.
3. Maskulinitas, menggambarkan suatu masyarakat di mana pria diharapkan menjadi seseorang yang tegas, kompetitif, dan peduli dengan keberhasilan materi, sementara wanita memenuhi peran pengasuh dan peduli dengan masalah-masalah seperti keselamatan anak-anak. Hofstede mencatat bahwa tiga dimensi pertama merujuk kepada perilaku sosial yang diharapkan;
4. Dimensi keempat yang dalam bahasa Hofstede dikatakan, "pencarian Kebenaran pria." menghindarkan Ketidakpastian merupakan tingkat di mana anggota masyarakat merasa tidak nyaman dengan dengan situasi yang tidak jelas, ambigu, atau situasi tidak terstruktur.
Penelitian Hofstede meyakinkan dirinya bahwa meskipun keempat dimensi itu menghasilkan interpretasi yang menarik dan bermanfaat, namun dimensi-dimensi itu tidak menyediakan pengetahuan dasar budaya yang mungkin bagi pertumbuhan ekonomi.
NEGOSIASI
Terdapat beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli terkait dengan negosiasi, diantaranya adalah sebagai berikut :
· Menurut Linda L. Putnam negosiasi merujuk pada dua atau lebih orang yang bekerja bersama untuk meraih keputusan yang biasanya dilakukan melalui pertukaran usul atau pun sebaliknya. Negosiasi adalah sebuah kegiatan strategis yang dilakukan untuk membuat keputusan terkait berbagai permasalahan penting akibat adanya ketidaksepakatan dan perselisihan.
· Sementara itu, Henry Kissinger (1969) mendefinisikan negosiasi sebagai sebuah proses mengkombinasikan posisi konflik ke dalam posisi yang umum, di bawah sebuah aturan keputusan yang bulat
PRODUK INDUSTRI
Produk industri (business products), adalah barang yang akan menjadi begitu luas dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran. Barang industri juga dapat dirinci lebih lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut.
· Bahan mentah, yaitu barang yang akan menjadi bahan baku secara fisik untuk memproduksi produk lain, seperti hasil hutan, gandum, dan lain sebagainya.
· Bahan baku dan suku cadang pabrik, yaitu barang industri yang digunakan untuk suku cadang yang aktual bagi produk lain, misalnya mesin, pasir, dan lain sebagainya.
· Perbekalan operasional, yaitu barang kebutuhan sehari-hari bagi sektor industri, misalnya alat-alat kantor, dan lain-lain.
PRODUK KONSUMEN
Produk Konsumen adalah produk barang atau jasa yang konsumennya adalah konsumen rumah tangga sebagai pemakai akhir di mana produk dari produsen yang terjual dan dibeli konsumen akan dipakai dan dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kembali.
Pada umumnya produk konsumen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Convenience Products (Produk Sehari-hari)
Merupakan produk yang sering dibeli atau produk yang memiliki frekuensi pembelian yang sering dan relative memiliki harga yang murah. Produk ini pun dibutuhkan dalam waktu yang cepat, selain itu untuk memperolehnya konsumen hanya memerlukan usaha yang sedikit atau minimum dalam pembandingan dan pembeliannya (mudah diperoleh).
Barang convenience dibagi menjadi beberapa jenis, yakni :
a. Barang Bahan Pokok / staples goods adalah barang yang sering dibeli rutin tanpa banyak pertimbangan yang umumnya merupakan barang kebutuhan sehari-hari seperti peralatan mandi, obat, bahan makanan, dan lain sebagainya.
b. Barang Dorongan Hati Sesaat / Impulse Goods adalah barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan dan pertimbangan yang matang seperti makanan ringan di rak antrian kasir.
c. Barang Darurat dan Mendesak / Emergency Goods adalah barang yang dibeli ketika masa-masa kritis atau darurat seperti jasa tambal ban, ambulan, mobil derek, pemadam kebakaran, dll.
2. Shopping products (Barang Toko)
Merupakan produk yang dimana konsumen membutuhkan waktu untuk memperolehnya dan sedikit loyalitas terhadap merek yang akan dipilihnya. Selain itu produk ini pun membutuhkan suatu proses pembandingan dalam proses pemilihan dan pembeliannya oleh konsumen. Pembandingan ini dilakukan konsumen diantara produk-produk alternative lainnya yang tersedia di pasar.
Jenis barang ini dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Homogenous Shooping Goods adalah barang yang pada dasarnya sama namun harga tiap toko beda sehingga konsumen mencari harga termurah. Contoh : Mobil, motor, televisi, kaset tape, dsb.
b. Heterogenous Shopping Goods adalah barang yang dianggap berbeda dan ingin melihat mutu dan kecocokan barang terlebih dahulu di mana ciri dan keunikan lebih berpengaruh dibandingkan dengan harga. Contohnya seperti perabot rumah tangga, parts komputer, jasa hotel, dan lain-lain.
3. Specialty products (Barang Khusus)
Merupakan produk yang membuat konsumen harus lebih dulu mencari informasi mengenai suatu produk tertentu, serta untuk memperolehnya konsumen harus memiliki loyalitas merek terhadap produk tersebut. Selain itu produk-produk ini pun memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik serta memiliki tingkat kepentingan bagi konsumen sehingga konsumen bersedia melakukan usaha yang lebih atau khusus untuk memperolehnya.
Contohnya adalah jam rolex, pakaian rancangan orang terkenal, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi yang mahal dan produk lainnya.
4. Unsought products (Barang yang Tidak Dicari)
Merupakan produk yang tidak diketahui oleh konsumen sehingga produk ini tidak memperoleh perhatian yang khusus dari konsumen. Meskipun suatu saat konsumen mengetahui keberadaan produk ini, konsumen akan tetap tidak memiliki pemikiran untuk membeli dan menggunakan produk tersebut sampai tingkat kebutuhan konsumen muncul. Oleh karena itu maka produk ini membutuhkan proses pemasaran yang terus menerus serta penjualan secara langsung. Contohnya adalah asuransi jiwa, ensiklopedia, dan produk lainnya
DAFTAR PUSTAKA
https://pakarkomunikasi.com/teori-negosiasi
http://hakemmaru.blogspot.com/2011/09/lingkungan-sosial-dan-budaya-rangkuman.html
http://lutfistiekia.blogspot.com/2016/06/lingkungan-ekonomi-dunia.html
http://hildahilfebrianti.blogspot.com/2019/10/mengidentifikasi-aspel-lingkungan.html
http://ferisetiawan71096.blogspot.com/2019/01/aspek-lingkungan-ekonomi-pola-konsumsi.html
https://pengertianahli.id/2014/05/pengertian-produk-dan-jenis-produk.html
http://wulanpurwanti31.blogspot.com/2015/03/pengertian-produk-konsumen.html
Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi di Negara tempat organisasi internasional beroperasi. Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis karena dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis tersebut.
Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja tinggi, dan kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan juga tinggi. Oleh karena orang memiliki penghasilan yang relative baik dalam kondisi ini, mereka membeli sejumlah besar produk. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini memperoleh manfaat dari besarnya permintaan. Perusahaan mempekerjakan banyak karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang mencukupi guna memenuhi permintaan. Perusahaan juga dapat membayarkan upah yang tinggi kepada karyawan.
Ketika perekonomian lemah, perusahaan cenderung memberhentikan sebagian karyawannya dan tidak mampu membayarkan upah yang tinggi. Karena orang memiliki penghasilan yang relative rendah dalam kondisi ini, maka mereka membeli produk dengan jumlah yang sedikit. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini sangat terpukul karena perusahaan tidak dapat menjual seluruh produk yang dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan mungkin perlu memberhentikan sebagian karyawan. Dalam kondisi ini, beberapa perusahaan mengalami kegagalan, dan seluruh karyawannya kehilangan pekerjaan sehingga membuat tingkat penggangguran meningkat.
TINJAUAN EKONOMI DUNIA
Ekonomi Dunia terjadi perubahan yang sangat besar sejak Perang Dunia II. Perubahan paling besar dan mendasar adalah munculnya pasar global dan integrasi ekonomi dunia meningkat secara signifikan misalnya Uni Eropa dan NAFTA.Realitas perubahan ekonomi dunia yaitu Penggerak ekonomi dunia ialah perpindahan modal bukan lagi perdagangan, Produktivitas telah terlepas hubungannya dengan tingkat pekerja, Ekonomi dunia mendominasi keadaan dan berakhirnya perang dingin kaptalisme dan sosialisme.
SISTEM EKONOMI
Ada 3 sistem ekonomi di dunia yaitu Kapitalisme, Sosialisme dan Campuran. Klasifikasi ini berdasar pada alokasi sumber daya dalam sistem yaitu alokasi pasar, alokasi berdasarkan perintah, dan alokasi campuran .
1. Alokasi Pasar
Sistem yang mengandalkan konsumen yang mengalokasikan sumber daya. Konsumen yang memutuskan apa yang akan diproduksi oleh siapa. Sistem pasar adalah suatu demokrasi ekonomi. Masyarakat mempunyai hak suara dengan uang mereka untuk barang yang sesuai pilihan mereka. Keunggulan dalam sistem ini adalah dalam menyerahkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan.
2. Alokasi berdasarkan perintah
Dalam sistem ini pemerintah berkuasa untuk menentukan produk mana yang yang harus dibuat oleh pemasar dan bagaimana cara membuatnya. Konsumen bebas untuk memilih apa saja yang dibutuhkan tetapi keputusan apa yang akan diproduksi ditentukan oleh perencanaan pemerintah.
3. Alokasi Campuran
Dalam sistem ini merupakan campuran dari dua sistem/alokasi yang dijelaskan diatas.
PERKEMBANGAN PASAR
Pengertian pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain:
1. Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan
2. Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi konsumen global.
3. Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk
4. Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia
Pelaku bisnis skala internasional yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
Dimensi-dimensi utama dalam pemasaran global:
· Lingkungan pemasaran global
· Segmentasi pasar global
· Pemasaran dengan sasaran global
· Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global
· Bauran pemasaran global
· Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global
Jika sudah memahami pengertian pasar global dengan baik, tentunya kita bisa menyimpulkan bahwa pasar global adalah peluang bisnis yang sangat besar dan menantang. Ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk ikut serta dalam pasar global, maka terbukalah kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak keuntungan. Beberapa kesempatan tersebut antara lain:
· Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah buruhnya lebih murah
· Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa tempat di seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi produknya
· Perusahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan memperkenalkan produknya di negara lain yang potensial
POLA KONSUMSI
Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam pembangunan harus dilandasi dengan pendekatan pendayagunaan sumberdaya alam dengan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat secara berkelanjutan. Pola konsumsi sumberdaya alam seharusnya memberi kesempatan dan peran-serta masyarakat serta memberdayakan masyarakat untuk dapat mengelola sumberdaya alam secara optimal dan lestari . Masih sangat terbatas kebijakan yang secara eksplisit mendorong pada pola produksi dan konsumsi yang optimal dan berkelanjutan.
Dalam sebagian kehidupan masyarakat dan budaya perkotaan telah berkembang gaya hidup konsumtif, karena sebagian besar mereka tidak lagi mengkonsumsi berdasarkan nilai guna, nilai pakai, tetapi sesuatu yang hanya merupakan “simbol” di mana image atau citra menjadi sangat penting. Hal ini seiring dengan semakin pesatnya kemajuan dunia informasi dan komunikasi. Permasalahan Lingkungan seperti pencemaran, degradasi lahan kritis, dan kelangkaan sumberdaya alam akan cenderung berkembang sebagai dampak dari pola produksi / industri dan konsumsi yang berlebihan.
Konsumsi energi meningkat sekitar 8% per tahun. Konsumen terbesar adalah sektor industri (4.9%). Transportasi membutuhkah 32% dan selebihnya adalah untuk kebutuhan rumah tangga. Berubahnya struktur ekonomi dari pertanian ke industri dan meningkainya aktivitas ekonomi di berbagai sektor kehidupan, mempengaruhi Iaju peningkatan konsumsi energi yang secara langsung juga akan meningkatkan emisinya. Untuk mencegah dan mengatasi dampak emisi ini pola konsumsi dan produksi sumberdaya energi perlu segera ditangani secara tepat dan cermat. Pola konsumsi tiap orang berbeda-beda. Orang yang berpendapatan tinggi berbeda pola konsumsinya dengan orang yang berpendapatan menengah, berbeda pula dengan orang yang berpendapatan rendah. Pola konsumsi direktur berbeda dengan konsumsi karyawan. Pola konsumsi guru berbeda dengan pola konsumsi petani.
Perbedaan pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1. Tingkat pendidikan/pengetahuan.
2. Kondisi tempat tinggal iklim.
3. Jenis pekerjaan.
4. Tingkat peradaban bangsa
5. Kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat
6. Tinggi rendahnya harga barang dan jasa
7. Selera yang sedang berkembang di masyarakat.
Pola konsumsi orang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok, baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.
NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Neraca Pembayaran (Balance of Payment)
Neraca Pembayaran adalah catatan (dokumen) sistematis yang mengikhtisarkan seluruh transaksi ekonomi antara penduduk (resident) suatu negara, dengan penduduk negana lain selama masa tertentu (1 tahun). Dan untuk menyusun neraca pembayaran luar negeri atau neraca pembayaran internasional, perlu dibedakan antara transaksi debit dengan transaksi kredit.
· Transaksi Debit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
· Transaksi Kredit adalah transaksi yang menimbulkan bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain.
Komponen Neraca Pembayaran
Berdasarkan Neraca pembayaran di atas, diketahui bahwa neraca tersebut dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Transaksi dagang (Trade account)
2. Transaksi Pendapatan modal (income on investment)
3. Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral Transaction)
4. Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)
5. Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long term Loan)
6. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short term capital)
7. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary acomodating)
POLA PERDAGANGAN
Perdagangan meliputi perdagangan barang atau jasa. Dalam dunia international, perdagangan barang atau jasa harus mematuhi kebijakan-kebijakan tertentu. Setiap Negara mempunyai kebijakan-kebijakan tersendiri untuk melindungi perekonomian dalam perdagangan international. Perdagangan international memungkinkan masuknya barang-barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri.
Jika barang dan jasa dari luar negeri lebih diminati dari dalam negeri, maka hal tersebut akan berdampak buruk untuk perekonomian dalam negeri. Maka dari itu pentingnya kebijakan perdagangan international dalam suatu Negara.
Macam- macam kebijakan perdagangan international yang biasa dilakukan pemerintah:
1. Tarif atau bea masuk
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor.
2. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor).
3. Pembatasan Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor.
4. Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement = ERA).
5. Persyaratan Kandungan Lokal.
Persyaratan kandungan local (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an.
6. Subsidi Kredit Ekspor.
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli.
7. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor.
Dampak globalisasi terhadap perdagangan international
Dampak Positif :
Produksi global dapat ditingkatkan
1. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
2. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
3. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
4. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Dampak Negatif :
1. Karena perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang menjadi lebih bebas, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sektor industri.
2. Dapat memperburuk neraca pembayaran.
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil.
4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
ASPEK DASAR BUDAYA
Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang lainnya.”
PENDEKATAN ANALITIS FAKTOR-FAKTOR BUDAYA
Ada beberapa pedoman yang akan meningkatkan kemampuan untuk belajar tentang budaya lain:
1. Awal dari kebijakan adalah menerima bahwa kita tidak akan pernah benar-benar memahami diri kita sendiri atau orang lain.
2. Sistem persepsi kita amat terbatas. Artinya sistem pengendali saraf kita hanya bekerja jika ada sinyal masukan yang berbeda dari apa yang kita harapkan.
3. Kita menghabiskan sebagian besar energi untuk mengelola masukan persepsi.
4. Ketika kita tidak memahami keyakinan dan nilai-nilai sistem budaya tertentu dan masyarakat, hal-hal yang kita amati dan pengalaman mungkin tampak "aneh."
5. Jika kita ingin menjadi efektif dalam budaya asing, kita harus berusaha untuk memahami bahwa keyakinan budaya itu, motif, dan nilai-nilai. Ini membutuhkan sikap terbuka yang memungkinkan kita untuk mengatasi keterbatasan persepsi berdasarkan budaya kita sendiri.
Hierarki Kebutuhan Maslow
Untuk membantu budaya yang universal, suatu teori yang amat berguna mengenai motivasi manusia dikembangkan oleh almarhum A.H. Maslow. Maslow membuat hipotesis bahwa keinginan manusia dapat disususun menjadi hirarki lima kebutuhan. Karena kebutuhan individu untuk setiap tingkat telah terpenuhi, ia akan melanjutkan ke kebutuhan yang lebih tinggi. Jikalau kebutuhan fisiologis, keamanan, dan sosial telah terpuaskan, kedua tingkat kebutuhan kebutuhan yang lebih tinggi menjadi dominan. Pertama adalah kebutuhan akan penghargaan. Ini adalah keinginan untuk menghargai diri sendiri, dan penghormatan dari orang lain dan merupakan dorongan yang kuat untuk menciptakan permintaan akan barang guna meningkatkan status.
Tipologi Budaya Hofstede
Ahli antropologi Organisasi Geert Hofstede berpendapat bahwa budaya bangsa yang berbeda-beda dapat dibandingkan dalam empat dimensi, yaitu :
1. Jarak kekuatan ( power distance ) adalah sejauh mana anggota kurang kuat dari masyarakat yang menerima-bahkan diharapkan-bahwa kekuatan didistribusikan secara tidak merata.
2. Refleksi dari tingkatan di mana individu dalam masyarakat diintegrasikan ke dalam kelompok.
3. Maskulinitas, menggambarkan suatu masyarakat di mana pria diharapkan menjadi seseorang yang tegas, kompetitif, dan peduli dengan keberhasilan materi, sementara wanita memenuhi peran pengasuh dan peduli dengan masalah-masalah seperti keselamatan anak-anak. Hofstede mencatat bahwa tiga dimensi pertama merujuk kepada perilaku sosial yang diharapkan;
4. Dimensi keempat yang dalam bahasa Hofstede dikatakan, "pencarian Kebenaran pria." menghindarkan Ketidakpastian merupakan tingkat di mana anggota masyarakat merasa tidak nyaman dengan dengan situasi yang tidak jelas, ambigu, atau situasi tidak terstruktur.
Penelitian Hofstede meyakinkan dirinya bahwa meskipun keempat dimensi itu menghasilkan interpretasi yang menarik dan bermanfaat, namun dimensi-dimensi itu tidak menyediakan pengetahuan dasar budaya yang mungkin bagi pertumbuhan ekonomi.
NEGOSIASI
Terdapat beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli terkait dengan negosiasi, diantaranya adalah sebagai berikut :
· Menurut Linda L. Putnam negosiasi merujuk pada dua atau lebih orang yang bekerja bersama untuk meraih keputusan yang biasanya dilakukan melalui pertukaran usul atau pun sebaliknya. Negosiasi adalah sebuah kegiatan strategis yang dilakukan untuk membuat keputusan terkait berbagai permasalahan penting akibat adanya ketidaksepakatan dan perselisihan.
· Sementara itu, Henry Kissinger (1969) mendefinisikan negosiasi sebagai sebuah proses mengkombinasikan posisi konflik ke dalam posisi yang umum, di bawah sebuah aturan keputusan yang bulat
PRODUK INDUSTRI
Produk industri (business products), adalah barang yang akan menjadi begitu luas dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran. Barang industri juga dapat dirinci lebih lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut.
· Bahan mentah, yaitu barang yang akan menjadi bahan baku secara fisik untuk memproduksi produk lain, seperti hasil hutan, gandum, dan lain sebagainya.
· Bahan baku dan suku cadang pabrik, yaitu barang industri yang digunakan untuk suku cadang yang aktual bagi produk lain, misalnya mesin, pasir, dan lain sebagainya.
· Perbekalan operasional, yaitu barang kebutuhan sehari-hari bagi sektor industri, misalnya alat-alat kantor, dan lain-lain.
PRODUK KONSUMEN
Produk Konsumen adalah produk barang atau jasa yang konsumennya adalah konsumen rumah tangga sebagai pemakai akhir di mana produk dari produsen yang terjual dan dibeli konsumen akan dipakai dan dikonsumsi sendiri dan bukan untuk dijual kembali.
Pada umumnya produk konsumen dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Convenience Products (Produk Sehari-hari)
Merupakan produk yang sering dibeli atau produk yang memiliki frekuensi pembelian yang sering dan relative memiliki harga yang murah. Produk ini pun dibutuhkan dalam waktu yang cepat, selain itu untuk memperolehnya konsumen hanya memerlukan usaha yang sedikit atau minimum dalam pembandingan dan pembeliannya (mudah diperoleh).
Barang convenience dibagi menjadi beberapa jenis, yakni :
a. Barang Bahan Pokok / staples goods adalah barang yang sering dibeli rutin tanpa banyak pertimbangan yang umumnya merupakan barang kebutuhan sehari-hari seperti peralatan mandi, obat, bahan makanan, dan lain sebagainya.
b. Barang Dorongan Hati Sesaat / Impulse Goods adalah barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan dan pertimbangan yang matang seperti makanan ringan di rak antrian kasir.
c. Barang Darurat dan Mendesak / Emergency Goods adalah barang yang dibeli ketika masa-masa kritis atau darurat seperti jasa tambal ban, ambulan, mobil derek, pemadam kebakaran, dll.
2. Shopping products (Barang Toko)
Merupakan produk yang dimana konsumen membutuhkan waktu untuk memperolehnya dan sedikit loyalitas terhadap merek yang akan dipilihnya. Selain itu produk ini pun membutuhkan suatu proses pembandingan dalam proses pemilihan dan pembeliannya oleh konsumen. Pembandingan ini dilakukan konsumen diantara produk-produk alternative lainnya yang tersedia di pasar.
Jenis barang ini dibagi menjadi dua macam, yaitu :
a. Homogenous Shooping Goods adalah barang yang pada dasarnya sama namun harga tiap toko beda sehingga konsumen mencari harga termurah. Contoh : Mobil, motor, televisi, kaset tape, dsb.
b. Heterogenous Shopping Goods adalah barang yang dianggap berbeda dan ingin melihat mutu dan kecocokan barang terlebih dahulu di mana ciri dan keunikan lebih berpengaruh dibandingkan dengan harga. Contohnya seperti perabot rumah tangga, parts komputer, jasa hotel, dan lain-lain.
3. Specialty products (Barang Khusus)
Merupakan produk yang membuat konsumen harus lebih dulu mencari informasi mengenai suatu produk tertentu, serta untuk memperolehnya konsumen harus memiliki loyalitas merek terhadap produk tersebut. Selain itu produk-produk ini pun memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik serta memiliki tingkat kepentingan bagi konsumen sehingga konsumen bersedia melakukan usaha yang lebih atau khusus untuk memperolehnya.
Contohnya adalah jam rolex, pakaian rancangan orang terkenal, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi yang mahal dan produk lainnya.
4. Unsought products (Barang yang Tidak Dicari)
Merupakan produk yang tidak diketahui oleh konsumen sehingga produk ini tidak memperoleh perhatian yang khusus dari konsumen. Meskipun suatu saat konsumen mengetahui keberadaan produk ini, konsumen akan tetap tidak memiliki pemikiran untuk membeli dan menggunakan produk tersebut sampai tingkat kebutuhan konsumen muncul. Oleh karena itu maka produk ini membutuhkan proses pemasaran yang terus menerus serta penjualan secara langsung. Contohnya adalah asuransi jiwa, ensiklopedia, dan produk lainnya
DAFTAR PUSTAKA
https://pakarkomunikasi.com/teori-negosiasi
http://hakemmaru.blogspot.com/2011/09/lingkungan-sosial-dan-budaya-rangkuman.html
http://lutfistiekia.blogspot.com/2016/06/lingkungan-ekonomi-dunia.html
http://hildahilfebrianti.blogspot.com/2019/10/mengidentifikasi-aspel-lingkungan.html
http://ferisetiawan71096.blogspot.com/2019/01/aspek-lingkungan-ekonomi-pola-konsumsi.html
https://pengertianahli.id/2014/05/pengertian-produk-dan-jenis-produk.html
http://wulanpurwanti31.blogspot.com/2015/03/pengertian-produk-konsumen.html