MANUSIA
DAN CINTA KASIH
v APA ITU MANUSIA???
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang dilahirkan ke bumi untuk mejadi khalifah.
Manusia juga ada yang terlahir normal dan ada yang terlahir dengan berkebutuhan
khusus. Namun semua manusia itu sama di mata sang pencipta, yang membedakan
hanyalah amal ibadah dan perbuatan-perbuatan selama kita hidup di dunia.
Seperti saling menyayangi, menolong, serta tidak membeda-beda kan antara satu
dengan yang lain.
Kata manusia berasal dari bahasa Sansekerta“manu”, dan bahasa Latin“mens”, yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Dan
secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
v APA ITU CINTA KASIH???
1) J.S. Purwodarminta, Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangannya cinta adalah rasa sangat
suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta
(kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu
hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta.
Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
2) Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan
bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima, dan memberi merupakan
ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member
adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan
unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan
pengenalan.
3) Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure,
yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk
hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia
sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak,
Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti
sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai,
rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah
satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut
bukan cinta.
4) Muhammad Davi Ibrahim (Saya Sendiri) mempunyai pendapat mengenai
cinta. Bahwa cinta itu tidak dapat diartikan atau dijelaskan oleh satu orang,
karna cinta itu memiliki arti dan makna yang luas. Semua orang pun mempunyai
pendapat sendiri tentang cinta. Ada yang bilang cinta itu mengikhlaskan ngeliat
orang yang kita sayang bahagia dengan yang lain. Tapi menurut saya kalimat itu
adalah kalimat terpayah, karena cinta itu perjuangan. Mau kita disakiti,
dikhianati atau semacamnya kalau kita memang cinta ya kita harus memaafkan
bagaimana pun sifat dia ke kita. Dan seandainya memang dia memilih orang lain,
kita jangan nyerah. Buktikan ke dia kalo
kalo kita pantas dicintai oleh orang yang kita sayang dengan cara yang
benar bukan dengan merusak hubungannya.
v APA SAJA MACAM-MACAM CINTA ITU???
Menurut Erich
Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya
berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :
1) Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self
love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan
egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila
diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga
kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai
positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi
harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.
2) Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape.
Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam
tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan
yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela,
menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati
nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan
perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada
dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social)
dan sudah merupakan suatu kewajiban.
3) Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual
(sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias
memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu
tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari
dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan
keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak
didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang
ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir
dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke
tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa
kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan
uang sebagai bayarannya.
4) Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang
paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri.
Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara
anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang
ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5) Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih,
spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
v CONTOH KEPEDULIAN MANUSIA TERHADAP
SESAMA (PROBLEM BESERTA PROBLEM SOLVINGNYA)
Dari
contoh kepedulian manusia terhadap sesama saya akan mengambil contoh anak
jalanan dengan problem beserta problem solvingnya.
v Pengertian
Anak Jalanan
Ø Anak jalanan adalah
anak yang berusia kurang atau bahkan lebih dari 17 tahun yang sehari-harinya
hanya menghabiskan hidup dijalanan untuk bekerja mencari uang untuk
menghidupkan dirinya sendiri atau menghidupi keluarga yang ada dirumah.
Ø Menurut UNICEF
anak jalanan berarti “Street
child are those who have abandoned their homes, school and immediate
communities before they are sixteen years of age, and have drifted into a
nomadic street life” (anak
jalanan merupakan anak-anak berumur dibawah 16 tahun yang sudah melepaskan diri
dari keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya, larut dalam
kehidupan yang berpindah-pindah di jalan raya)
Sebenarnya jika
kita berbica tentang permasalahan anak jalanan tidak akan ada habisnya.
Seakan-akan sebuah pepatah yang berbunyi “Mati Satu Tumbuh Seribu” sangat tepat
untuk menggambarkan permasalahan anak jalanan. Mereka yang di tangkap sapol pp
dan dikembalikan ke daerah asal pun seperti tak membuahkan hasil. Jumlah mereka
berkembang begitu cepat memenuhi daerah ibu kota dan sekitarnya.
Perkembangan
anak jalanan yang berkembang begitu drastis dapat dilihat dari survey yang menunjukkan
jumlah anak jalanan yang berkeliaran di ibukota mencapai 4.000 anak. Sumber lain justru
menunjukkan angka yang lebih fantastis. Tahun 2009, angkanya mencapai 12.000
anak naik 50% dari tahun sebelumnya yang hanya 8.000 anak. Jumlah ini tergolong
tinggi dibanding rata-rata jumlah keseluruhan anak jalanan di 12 kota besar di
Indonesia yang mencapai lebih dari 100.000 anak.
Pada umumnya
anak yang tinggal dijalanan mempunyai tujuan untuk bekerja mendapatkan uang
untuk penghidupan dirinya dan keluarga yang mungkin ia tanggung. Karena tak
mempunyai bekal pendidikan, biasanya pekerjaan yang mereka lakoni seperti
menjadi pengamen, tukang lap kaca, sampai dengan menjadi pencopet
Secara
dominan anak-anak jalanan yang memenuhi daerah Jakarta dan sekitarnya biasanya berasal dari luar daerah ibu kota. Bayangan
tentang kehidupan di ibu kota yang menyenangkan dan dapat membuat nasib berubah
telah membuat banyak pendatang baru yang singgah di Jakarta. Para pendatang
sangat bervariasi mulai dari orang yang hanya bermodalkan tekad sampai dengan
anak-anak juga ikut turut serta. Mereka datang untuk mempertaruhan nasib
menjadi manusia yang lebih baik tetapi pada kenyataannya kehidupan di Jakarta
tidaklah ramah untuk para pendatang.
Disamping para pendatang, ada juga
mereka yang menjadi anak jalanan karena ditelantarkan
oleh orang tuanya. Mereka berjuang sendiri untuk hidup di kota yang tak kenal
belas kasihan ini.
Menghadapi gelombang anak jalanan
yang begitu besar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya telah melakukan berbagai
upaya. Dari upaya penertiban, pembinaan, pemberian pelatihan-pelatihan hingga
penyediaan rumah singgah bagi mereka. Namun, sepertinya upaya-upaya yang telah
dilakukan tersebut belumlah cukup. Saat ini masih begitu mudahnya kita temukan
anak-anak jalanan di sekeliling kita.
v
Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak
jalanan antara lain :
(1) Melakukan pembatasan terhadap
arus urbanisasi (termasuk arus masuknya anak-anak) ke Jakarta, dengan cara
memperkuat koordinasi dengan daerah asal, pemulangan anak jalanan ke daerah
asal, dll.
(2) Pendekatan
yang berbasis masyarakat. Maksudnya adalah melakukan identifikasi
terhadap akar permasalahan guna menyelesaikan masalah anak jalanan tersebut
dengan menyentuh pada sumber permasalahannya.
(3)
Mengembalikan anak jalanan ke bangku sekolah. Ini tidak gampang. Harus ada
perlakuan khusus terhadap mereka. Masing-masing anak jalanan tentu memiliki
permasalahan yang spesifik. Maka pendekatan yang dilakukan untuk mengembalikan
mereka ke sekolah juga harus dilakukan dengan cara yang spesifik pula.
(4)
Memberikan perlindungan kepada anak jalanan tanpa terkecuali. Undang-undang
nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juga mengamanatkan bahwa perlindungan
anak perlu dilakukan dengan tujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak
agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas,
berakhlak mulia dan sejahtera.
(5) Menciptakan program-program yang
responsif terhadap perkembangan anak, termasuk anak jalanan.
(6) Melakukan penegakan hukum terhadap
siapa saja yang memanfaatkan keberadaan anak-anak jalanan di ibukota.
(7) Membangun kesadaran bersama bahwa
masalah anak jalanan sesunggungnya merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua.
v Kesimpulan
Sebenarnya
Anak-anak jalanan yang berkeliaran sekitar wilayah ibu kota bukanlah keinginan
ataupun kehendak dari diri mereka. Keadaan lah yang memaksa mereka melakukan
hal-hal tersebut. Peran kita sebagai manusia yang memiliki cinta kasih adalah
untuk membantu mereka. Masyarakat dan pemerintah haruslah bekerja sama untuk menangani
masalah ini.
Beberapa
kegiatan sosial yang dapat kita lakukan adalah seperti memberikan perlindungan
yang layak dan mengayomi, dalam artian pemerintah memberi perlindungan terhadap
anak jalanan tersebut dari tindak kejahatan dsb. Memberikan tempat yang
bernaungan, seperti memberi anak jalanan orang tua asuh yang mau mengadopsi
apabila anak jalanan tersebut tidak mempunyai orang tua/kerabat. Memberikan
pendidikan yang setinggi tingginya, pemerintah memberikan pendidikan gratis dan
layak, sehingga mereka akan tetap bisa mengikuti pendidikan untuk bekal mereka
dimasa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar